Tugas Mandiri 7
A 07 Wildan Fazri | 41122010087
A. BUAT RINGKASAN 10 POIN PENTING
Informasi ilmiah bersifat objektif, berdasarkan penelitian, dan ditulis dengan metode ilmiah. Sebaliknya, informasi populer disajikan dengan bahasa ringan untuk masyarakat umum dan tidak selalu bersumber dari kajian akademik.
-
Untuk mencari informasi ilmiah yang valid, gunakan situs resmi seperti jurnal terakreditasi, database akademik (misalnya Google Scholar, Scopus, DOAJ), atau laman lembaga pendidikan.
-
Kredibilitas jurnal dapat dilihat dari reputasi penerbit, adanya sistem peer review, indeksasi di database resmi, faktor dampak (impact factor), serta konsistensi metodologi penelitian.
-
Plagiarisme adalah tindakan menyalin ide, data, atau tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumber. Menghindarinya penting untuk menjaga kejujuran dan integritas akademik.
-
Daftar pustaka daring ditulis mengikuti gaya tertentu seperti APA, IEEE, atau Chicago, dengan mencantumkan nama penulis, tahun, judul, nama situs, dan tautan URL.
-
Saat menggunakan sumber akademik daring, periksa tanggal publikasi, kredibilitas penulis, dan apakah berasal dari lembaga resmi atau hanya blog pribadi.
-
Aplikasi sitasi digital seperti Mendeley dan Zotero membantu mencatat referensi dan membuat daftar pustaka otomatis sesuai gaya kutipan yang dipilih.
-
Etika penulisan ilmiah menuntut kejujuran dalam menyampaikan gagasan sendiri dan menghormati karya orang lain melalui kutipan yang benar.
-
Kemampuan mengevaluasi sumber membantu penulis membangun argumen yang kuat, menghindari bias, dan menghasilkan karya ilmiah yang dapat dipercaya.
-
Literasi informasi digital penting agar penulis mampu membedakan antara informasi ilmiah yang sahih dan opini pribadi yang tidak berdasar penelitian.
B. Jawaban Pertanyaan Pemantik
1. Apa perbedaan antara informasi ilmiah dan informasi populer?
Jawab : Informasi ilmiah bersifat akademik, disusun dengan metode penelitian, dan diperuntukkan bagi kalangan ilmiah. Sedangkan informasi populer menggunakan bahasa ringan, ditujukan untuk pembaca umum, dan tidak selalu diverifikasi secara akademis.
2. Bagaimana cara menelusuri informasi ilmiah yang valid di internet?
Jawab : Dengan mengakses platform resmi seperti Google Scholar, ResearchGate, Scopus, atau situs universitas. Selain itu, penting untuk memeriksa nama penulis, tahun publikasi, dan lembaga penerbitnya.
3. Sebutkan kriteria untuk menilai kredibilitas sebuah jurnal ilmiah.
Jawab : Kriterianya mencakup adanya sistem peer review, terindeks dalam database bereputasi, memiliki editor berpengalaman, faktor dampak tinggi, dan mengikuti etika penelitian.
4. Mengapa penghindaran plagiarisme penting dalam penulisan ilmiah?
Jawab : Karena plagiarisme merusak integritas akademik, menghilangkan keaslian karya, serta menurunkan reputasi penulis maupun institusi. Menghindarinya berarti menjaga kualitas dan kejujuran dalam dunia akademik.
5. Bagaimana format penulisan daftar pustaka untuk sumber daring?
Jawab : Gunakan gaya tertentu, misalnya APA 7th Edition, dengan format:
Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs/Publikasi. URL
Contoh: Smith, J. (2023). Sustainable Construction Practices. Science Direct.Nama belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs/Publikasi. URL
Contoh: Smith, J. (2023). Sustainable Construction Practices. Science Direct.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
C. Jawaban Pertanyaan Reflektif
1. Ceritakan pengalaman Anda menggunakan sumber tidak valid dan dampaknya.
Jawab : Saya pernah menggunakan artikel dari blog pribadi tanpa memeriksa keasliannya. Akibatnya, argumen dalam tulisan saya menjadi lemah dan tidak diterima karena tidak berbasis data ilmiah yang benar.
2. Bagaimana Anda membedakan jurnal ilmiah terpercaya dan jurnal predator?
Jawab : Jurnal terpercaya memiliki peer review, diterbitkan oleh lembaga resmi, dan terindeks di database bereputasi. Sebaliknya, jurnal predator sering meminta biaya tinggi tanpa proses seleksi ilmiah yang jelas.
3. Apa kesulitan terbesar dalam menulis daftar pustaka? Bagaimana mengatasinya?
Jawab : Kesulitannya adalah menjaga format agar konsisten dan mencatat semua sumber dengan benar. Saya mengatasinya dengan menggunakan aplikasi seperti Mendeley untuk membuat daftar pustaka otomatis.
4. Apakah Anda pernah menggunakan Mendeley/Zotero? Jelaskan pengalamannya.
Jawab : Ya, saya pernah menggunakan Mendeley untuk menyimpan artikel jurnal dan membuat daftar pustaka otomatis di Microsoft Word. Fitur sitasi otomatisnya sangat membantu mempercepat proses penulisan.
5. Perbaikan apa yang akan Anda lakukan dalam menulis kutipan ke depan?
Jawab : Saya akan lebih teliti dalam mencatat sumber sejak awal, memastikan setiap kutipan memiliki referensi yang benar, dan selalu menggunakan alat sitasi agar tulisan lebih rapi dan sesuai standar akademik.
Komentar
Posting Komentar