Tugas Mandiri 04
A. Membuat Ringkasan
Teks akademik merupakan bentuk tulisan ilmiah yang digunakan dalam lingkungan pendidikan dan penelitian untuk menyampaikan gagasan, temuan, serta analisis secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Sementara itu, teks ilmiah memiliki karakter yang lebih formal dan berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan melalui metode ilmiah. Perbedaan utama keduanya terletak pada fungsi dan ruang lingkup: teks akademik mencakup seluruh karya tulis dalam konteks pendidikan tinggi (misalnya esai, laporan, makalah), sedangkan teks ilmiah lebih spesifik pada karya hasil penelitian seperti artikel jurnal atau laporan riset.
Karakteristik teks ilmiah antara lain objektif, logis, sistematis, dan berbasis data. Struktur teks akademik umumnya terdiri atas pendahuluan, kajian teori, metodologi, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Dalam penulisan akademik yang baik, prinsip-prinsip utama meliputi ketepatan tata bahasa dan ejaan (EYD V), penggunaan kalimat efektif dengan struktur SPOK, pemilihan diksi yang hemat dan formal, serta konsistensi gaya bahasa akademik yang netral dan berterima. Penulis juga diharapkan menghindari ekspresi emosional dan subjektifitas berlebihan.
Literasi kritis berperan penting dalam membaca dan menulis teks akademik karena membantu penulis memahami konteks, menilai validitas argumen, serta menyusun gagasan berdasarkan bukti ilmiah. Peningkatan literasi akademik dapat dilakukan melalui pelatihan penulisan ilmiah, penerapan umpan balik sejawat, dan penggunaan alat bantu koreksi bahasa. Penerapan kaidah bahasa yang baik mencerminkan integritas ilmiah dan profesionalisme penulis, sekaligus meningkatkan kualitas komunikasi ilmiah di lingkungan akademik.
Tugas mandiri 4B
10 Soal Isian
Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan gaya bahasa.
-
Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan kesejajaran.
-
Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah S-P-O-K (Subjek–Predikat–Objek–Keterangan).
-
Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah komputer (dari computer).
-
Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata penulis.
-
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan EYD V.
-
Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan judul buku, majalah, dan istilah asing yang belum diserap.
-
Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan ketidaktepatan makna dan menurunkan kualitas tulisan.
-
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah Grammarly (atau KBBI Daring / LanguageTool sebagai alternatif lokal).
-
Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang berkelanjutan.
5 Soal Esai
1. Mengapa kaidah bahasa menunjukkan profesionalisme dan integritas ilmiah
Jawab : Penggunaan kaidah bahasa yang benar menunjukkan bahwa penulis memiliki disiplin ilmiah dan tanggung jawab intelektual. Bahasa yang teratur membantu pembaca memahami isi tulisan tanpa salah tafsir. Penulis yang memperhatikan tata bahasa, ejaan, dan diksi menunjukkan sikap profesional karena menghargai pembaca dan proses akademik. Selain itu, kepatuhan terhadap aturan bahasa juga mencerminkan integritas ilmiah, yaitu kejujuran dalam menyampaikan gagasan secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Lima Ciri Kalimat Efektif dalam Penulisan Akademik dan Contohnya
Jawab : Kalimat efektif harus memenuhi lima ciri berikut:
-
Kehematan
Tidak ada kata yang berlebihan atau mubazir.
Contoh: “Mahasiswa harus menyusun laporan penelitian dengan cermat.” (bukan: “Mahasiswa harus menyusun laporan penelitian dengan sangat cermat dan teliti sekali.”) -
Kepaduan
Setiap unsur kalimat saling berhubungan secara logis dan gramatikal.
Contoh: “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh curah hujan terhadap debit sungai.” -
Kejelasan
Makna kalimat mudah dipahami dan tidak menimbulkan tafsir ganda.
Contoh: “Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa tingkat akhir.” (jelas siapa yang memberi dan siapa yang menerima tugas) -
Kesatuan
Kalimat hanya memiliki satu ide pokok dan unsur-unsurnya mendukung ide tersebut.
Contoh: “Air tanah yang tercemar dapat membahayakan kesehatan manusia.” -
Kesejajaran (Paralelisme)
Bentuk kata atau frasa dalam deret memiliki struktur yang sejajar.
Contoh: “Penelitian ini mencakup pengumpulan data, analisis hasil, dan penyusunan laporan.”
- Huruf Kapital ; Menandai awal kalimat, nama diri, gelar, atau unsur penting lainnya, contoh : “Prof. Dr. Siti Rahmawati menulis buku Bahasa dan Pikiran.”
- Huruf Miring : Menandai judul karya tulis, nama media, istilah asing yang belum diserap, atau penegasan makna. contoh : “Kata internet berasal dari bahasa Inggris.”
Huruf kapital berfungsi sebagai penanda formal dan identifikasi, sedangkan huruf miring berfungsi sebagai penanda makna khusus atau unsur nonbahasa Indonesia. Penggunaan keduanya secara tepat memperjelas struktur dan memperindah tampilan naskah akademik.
4. Mengapa revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum naskah dipublikasikan? Jelaskan langkah-langkah self-editing yang dapat dilakukan oleh mahasiswa.
Revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum publikasi karena proses ini memastikan bahwa naskah:
-
Bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa,
-
Memiliki kejelasan makna,
-
Menunjukkan konsistensi istilah ilmiah, dan
-
Layak secara profesional untuk diterbitkan.
Langkah-langkah Self-Editing bagi Mahasiswa:
-
Membaca ulang naskah dengan fokus berbeda (struktur, ejaan, dan logika isi).
-
Menggunakan alat bantu pemeriksa bahasa seperti KBBI Daring, EYD V, atau Grammarly.
-
Memeriksa konsistensi istilah dan gaya penulisan (misal: “air tanah” bukan “airtanah”).
-
Mengevaluasi keefektifan kalimat dan mengganti yang terlalu panjang atau kabur.
-
Meminta umpan balik dari dosen atau rekan sejawat sebelum pengumpulan akhir.
Pentingnya Revisi Bahasa:
Revisi bahasa ilmiah penting dilakukan sebelum publikasi karena proses ini memastikan bahwa naskah:
-
Bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa,
-
Memiliki kejelasan makna,
-
Menunjukkan konsistensi istilah ilmiah, dan
-
Layak secara profesional untuk diterbitkan.
Langkah-langkah Self-Editing bagi Mahasiswa:
-
Membaca ulang naskah dengan fokus berbeda (struktur, ejaan, dan logika isi).
-
Menggunakan alat bantu pemeriksa bahasa seperti KBBI Daring, EYD V, atau Grammarly.
-
Memeriksa konsistensi istilah dan gaya penulisan (misal: “air tanah” bukan “airtanah”).
-
Mengevaluasi keefektifan kalimat dan mengganti yang terlalu panjang atau kabur.
-
Meminta umpan balik dari dosen atau rekan sejawat sebelum pengumpulan akhir.
5. Dalam konteks penulisan akademik, bagaimana pemilihan diksi dan gaya bahasa dapat memengaruhi persepsi pembaca terhadap kredibilitas tulisan?
-
Diksi yang tepat mencerminkan penguasaan konsep dan ketelitian berpikir.
-
Gaya bahasa yang objektif, formal, dan logis memperkuat kredibilitas tulisan.
Sebaliknya, penggunaan kata yang rancu, emosional, atau terlalu santai dapat menurunkan kepercayaan terhadap kualitas ilmiah tulisan. Oleh karena itu, bahasa akademik sebaiknya lugas, padat, dan bebas dari opini pribadi.
Komentar
Posting Komentar